Indonesia merupakan negeri yang kaya. Tidak hanya kekayaan alam dan
kebudayaannya yang mempesona, prestasi anak muda Indonesia juga patut
diakui keberadaannya. Bahkan, dunia telah mengakui hasil karya mereka.
Namun ironisnya, kita sebagai orang Indonesia yang satu negara tidak
mengetahui bahwa yang kita nikmati adalah hasil karya anak negeri
sendiri. Tahukah kamu kalau desainer cover album Maroon 5 adalah
mahasiswa asal Indonesia? Pernah dengarkah kamu jika orang di balik
lucunya karakter Minions juga lahir di Indonesia?
Di artikel ini Hipwee sudah himpun 18 anak negeri dengan karya
luar biasa yang terbukti sudah diterima dunia. Tak hanya bermaksud
pamer pencapaian, tapi Hipwee harap dengan menengok keberhasilan kamu juga bisa mendapatkan motivasi untuk berlari mengejar mimpi.
1. Bayu Santoso : mahasiswa biasa, pemenang desain cover album Maroon 5 yang karyanya mendunia.
Mahasiswa ISI Jogja jurusan Desain Komunikasi Visual ini memenangkan
lomba desain cover album yang diadakan oleh band ternama asal
California, Maroon 5. Desain karyanya berupa gambar wajah harimau putih
dengan guratan berbentuk V pada bagian hidung. Hasil karyanya mampu
memenangkan lomba desain yang diikuti oleh banyak orang dan berhak
menjadi cover album Ke 5 dari Maroon 5.
Bayu yang saat ini masih menekuni dunia kuliah memang sering
mengikuti lomba desain. Sebelum memenangkan kontes kali ini, dia sudah
pernah juga memenangkan kontes artwork yang diadakan oleh
musisi legendaris Billie Joel. Nah, bisa dilihat ‘kan sekarang, apapun
profesimu kamu tetap bisa berkarya, bahkan hingga diakui oleh dunia.
2. Di balik keimutan Minions, ada pria berdarah Indonesia sebagai arsitek utamanya, Pierre Coffin.
Hayo, siapa yang nggak kenal Minions? Karakter kuning
menggemaskan yang filmnya booming di tahun 2010 dan 2013 silam
ini. Bahkan karena kesuksesan filmnya, hingga saat ini kita masih bisa
menemukan figur karakter ini dimanapun ; boneka, gantungan kunci, tas,
dan masih banyak lagi. Yang mungkin kalian belum tahu adalah fakta bahwa
arsitek di balik kelahiran Minions merupakan seorang pria berdarah
Indonesia, Pierre Coffin.
Dia merupakan putra dari penulis ternama Indonesia, N.H Dini. Karena
kesuksesannya ini dia akan bekerja sama dengan selebriti Hollywood papan
atas di proyek film yang selanjutnya. Apakah kalian tahu bahwa karakter
Minions menggunakan campuran berbagai bahasa termasuk Indonesia? Coba
deh tonton filmnya lagi dan cari tahu di adegan mana karakter Minions
ini mengucapkan kata “Terima kasih”.
3. Andre Surya : sang animator Transformer 3D yang sebagian besar ketrampilannya didapatkan secara otodidak
Cowok kelahiran Jakarta tahun 1984 ini dulunya sempat mengenyam
pendidikan di Untar dengan jurusan Desain Komunikasi Visual selama 1
tahun. Pendidikannya ini tidak dilanjutkan karena dia lebih memilih
bekerja sebagai digital artist. Kemudian dia mengambil diploma
di Kanada di bidang Film dan Special Effects. Namun, ilmu dan
ketrampilannya dipelajari sendiri karena dia sudah tekun mendalaminya
sejak duduk di bangku SMA.
Banyak karyanya yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Bahkan,
kemampuannya yang mumpuni menjadikannya satu-satunya orang Indonesia
yang bisa bergabung dengan proyek film besar, Transformer 3D. Dia sangat
bersyukur karena berkat ketekunannya, sekarang dia mampu bekerja di
tempat yang diimpikannya. Apakah kamu juga mau mengikuti jejak
keberhasilannya?
4. Christiawan Lie, Ilustrator komik yang karyanya berhasil menembus pasar Amerika
Komikus yang berasal dari Indonesia, Chistiawan Lie atau lebih sering
dikenal dengan nama Chris Lie ini merupakan komikus kelas dunia. Siapa
sangka pemuda lulusan ITB ini adalah salah satu ilustrator komik yang
berhasil membuahkan komik-komik terkenal seperti GI Joe dan Transformers.
Selain itu, Chris Lie juga telah menciptakan komik hasil karyanya
sendiri, yang berjudul “Return of The Labyrinth” dan diterbitkan oleh
Tokyopop. Komik itu adalah komik beraliran manga Jepang yang diproduksi
di Amerika. Pada edisi awal terbit, “Return of the Labyrinth” sudah
menduduki posisi keempat komik terlaris di Amerika, bersaing dengan
komik Naruto.
5. Griselda Sastrawinata, animator perempuan yang karyanya bisa kita saksikan di film animasi The Sherk
Griselda Sastrawinata via
www.animationxpress.com
Tidak hanya pria yang bisa sukses sebagai animator. Wanita asal
Indonesia bernama Griselda Sastrawinata ini juga merupakan animator film
The Sherk. Griselda juga terlibat dalam penciptaan beberapa tokoh
karakter di film animasi ini. Karena ketekunan dan kedisiplinannya dalam
mencipta karya membuatnya masih bekerja di studio film bergengsi
Dreamworks hingga sekarang ini.
6. Rini Sugianto, animator asal Indonesia yang bergabung dalam proyek film-film Box Office Amerika
Satu lagi animator wanita Indonesia yang berprestasi di kancah
Internasional, Rini Sugianto. Salah satu film karyanya adalah “Hobbit 2:
The Desolation of Smaug”. Selain Hobbit 2, Rini juga pernah tergabung
dalam tim animator film “The Advantures of Tintin”, “The Avengers”,
“Iron Man 3″, “Hunger Games: Catching Fire”, “Hobbit 1″, dan “the Dawn
of the Planet of the Apes”. Tidak menyangka ‘kan kalau ternyata ada anak
negeri di balik film-film Internasional yang selama ini kita gemari?
7. Wira Winata membuktikan bahwa hobi yang diyakini dan ditekuni bisa membawanya bekerjasama dengan Disney
Pria yang memiliki hobi menggambar kartun ini sekarang sudah sukses
menggeluti bisnis animasi. Bahkan, perusahaan rumahan yang didirikannya
sekarang sudah memiliki klien besar seperti : Buena Vista Games, Disney
TV, Microsoft, dan masih banyak lagi. Tidak tanggung-tanggung perusahaan
kecilnya sekarang ini juga terlibat dalam sebuah proyek film bersama
Cartoon Network dan Gotham Group. Ini semua terjadi karena dia tetap
kekeh menekuni hobi menggambarnya dan menyukai dunia kartun walaupun banyak orang yang memandang dengan sebelah mata.
8. Menjadi anak orang ternama tidak menjadikannya lupa segalanya,
hal ini justru membuat Marsha Chikita sukses menapaki karier menjadi
animator
Putri dari musisi Ikang Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini
sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB. Namun karena tidak
disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University
di Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya
bekerja di Las’ Copaque Production. Perusahaan tersebut juga menjadi
rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering kita tonton sore hari.
9. Di bidang olahraga, kita punya duo Lilyana Natsir & Tontowi Ahmad yang siap mengharumkan nama bangsa
Sepertinya kurang lengkap kalau hanya menyebutkan salah satu nama
dari mereka. Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad memang sulit dipisahkan
untuk urusan bulu tangkis. Pebulu tangkis ganda campuran kebanggaan
Indonesia ini telah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di mata
dunia.
Berbagai gelar telah berhasil disabet oleh Lilyana dan Tontowi tiga tahun berturut-turut — di antaranya
champion kompetisi All
England di tahun 2012, 2013, 2014. Jadi, masih mau menganggap enteng prestasi negeri sendiri?
10. Butet Manurung, pahlawan Asia versi majalah Time tahun 2004
Butet Manurung adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki
keberanian tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat
pedalaman. Perempuan yang punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada
tahun 2003 memulai merintis sekolah gratis untuk masyarakat terasing
dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang diberi nama
Sokola Rimba.
Sistem
Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini
diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela
tinggal berbulan-bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang
pedalaman agar bisa membaca dan menulis, agar tidak dianggap lagi
sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu. Karena kepeduliannya
tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan
Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.
11. Kamu juga bisa mendengarkan lantunan suara Dougy Mandagi di soundtrack film 500 Days of Summer
Siapa sih yang tidak tahu film 500 Days of Summer? Di adegan film
tersebut kamu akan bisa mendengar lantunan suara orang Indonesia, Dougy
Mandagi. Yap, cowok kelahiran Manado ini adalah vokalis dari band rock
Indie Australia yang menyanyikan soundtrack dari film 500 days of
summer. Walaupun Indie, band ini memiliki massanya tersendiri. Bahkan di
Australia, Dougy juga menjadi idola.
Perjuangannya untuk bisa sesukses sekarang juga tidak mudah. Dulu dia
sempat melakoni beberapa pekerjaan seperti pelukis, penjaga toko,
hingga pengamen. Keyakinan teguh dan perjuangannya menggapai mimpilah
yang membuatnya tidak mudah patah arang dan bisa sukses seperti
sekarang.
12. Joey Alexander Sila, pianis cilik yang prestasinya dikenal di kancah Internasioal
Joey Alexander Sila adalah pianis cilik berbakat yang telah berhasil
menorehkan prestasi Internasional. Meskipun masih berusia 10 tahun,
bocah cilik ini sudah mahir memainkan tuts piano dengan indah hingga
menarik perhatian mata dunia.
Prestasi yang berhasil dia dapatkan juga tak tanggung-tanggung, dia
berhasil meraih “Grand Prix 1st International Festival – Contest of Jazz
Improvisation Skill” yang diselenggarakan pada 5-8 Juni 2013 di Odessa,
Ukraina. Pada festival musik Jazz itu, Joey adalah peserta termuda, dan
dia berhasil mengalahkan 43 peserta dari berbagai dunia.
13. Perancang Mobil VW yang mendunia adalah pria asal Indonesia, Chris Lesmana
Siapa yang nggak tahu dengan mobil Volks Wagen, atau lebih dikenal
dengan sebutan VW? Pada tahun 2012, Volkswagen Up! ini telah berhasil
meraih penghargaan
2012 World Car of The Year. Indonesia patut untuk turut berbangga hati, soalnya mobil ini dirancang oleh seorang desainer asal Indonesia, Chris Lesmana.
Selain VW Up!, Chris Lesmana sebelumnya juga telah merancang VW New
Beetle, atau yang lebih familiar disebut dengan VW Kodok. Desain paten
Chris Lesmana sendiri sekarang udah terdaftar di Amerika Serikat pada
tahun 2008.
14. Boneka Papermoon buatan Indonesia bisa dinikmati di berbagai negara berkat Maria Tri Sulistyani
Ria Papermoon adalah seorang wanita kreatif yang telah menciptakan
teater boneka “Papermoon Puppet Theatre” yang telah mendunia. Perempuan
yang memiliki nama asli Maria Tri Sulistyani ini mendirikan Papermoon
Puppet Theatre sejak tahun 2006. Papermoon Puppet Show sendiri adalah
sebuah pertunjukan boneka yang bisa disaksikan oleh penonton dewasa.
Cerita-cerita yang diangkat pun cerita ringan, dan tema yang diangkat
adalah cerita sejarah di tahun 1965. Pertunjukan boneka ini mendapat
apresiasi yang luar biasa di sejumlah negara loh, seperti Malaysia,
Singapura, India, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat
.
15. Sutradara film Indie yang karyanya diputar di banyak negara, Yosep Anggi Noen
Yosep Anngi Noen adalah seorang sutradara muda asal Yogyakarta.
Meskipun namanya nggak seterkenal Hanung Bramantyo atau Rizal Montovani,
film garapannya telah berhasil diputar di beberapa festival dunia.
Yosep Anggi Noen sendiri lebih dikenal sebagai sutradara film pendek,
namun dirinya juga memproduksi film panjang.
Film panjang perdananya yang berjudul “Vakansi Yang Janggal dan
Penyakit Lainnya” sudah keliling di berbagai festival internasional,
seperti Festival Film Internasional Locarno ke-65 di Swiss. Salah satu
film pendek hasil garapannya juga mendapat penghargaan dari “Sonje Award
Best Short Film” di Busan International Film Festival 2013.
16. Mocca tidak hanya punya pendukung fanatik di Indonesia tetapi juga di seantero Asia
Grup musik indie dari Bandung ini memang lagu-lagunya enak
didengarkan di telinga. Mengusung genre musik pop, jazz, swing, Mocca
berhasil mengukir prestasi dimana-mana. Tidak hanya di negeri sendiri
lagunya dipuji dan dijadikan soundtrack dari banyak film, di Jepang
mereka juga mendatangani kontrak dengan salah satu indie record. Selain
itu, Mocca juga sering menggelar konser di Singapura. Beragam masyarakat
di negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, dan Korea juga banyak
yang menjadi penikmat setia lagu-lagu mereka. Gimana, bangga ‘kan band
indie kesukaan kamu disukai juga oleh masyarakat luar negeri?
17. Tidak hanya Mocca yang gaungnya terdengar di Asia, White Shoes and The Couples Company bahkan sampai ke Amerika dan Eropa
Band yang berdiri tahun 2002 ini sanggup menembus pasar Amerika.
Bahkan, album perdana mereka dirilis oleh Minty Fresh, label asal
Chicago. Bahkan, mereka pernah menyambangi negeri Paman Sam ini dua kali
pada tahun 2008, untuk CMJ Music Marathon dan SXSW Music Festival.
Tidak sampai di Amerika saja, mereka juga pernah mengadakan tur Eropa di
tahun 2012 di Perancis dan Belanda. Kita mesti bangga karena bahasa
Indonesia bisa didengarkan dan dinikmati oleh masyarakat luar negeri
lewat lagu-lagu mereka.
18. Sandy Sondoro, dari pengamen jalanan menjadi musisi ternama di negara Jerman
Dari mulai mengamen di jalanan, di metro, hingga menyanyi di pub
pernah dia lakoni. Kegigihan dan keyakinan kuat tidak menyurutkan
langkahnya untuk bisa menjadi penyanyi populer sekarang ini. Sandy
Sandoro juga pernah menjadi finalis kontes mirip Indonesia Idol di
Jerman, walaupun hanya menyabet posisi ke 5, namun popularitasnya naik
dan namanya makin berkibar di Eropa. Bahkan, ada beberapa lagunya yang
mampu bertahan di tangga lagu favorit radio di beberapa kota seperti
Paris, Berlin, dan Madrid.
Setelah membaca prestasi figur-figur di atas, apa yang kamu rasakan?
Apakah bangga sekaligus termotivasi? Apapun profesimu bila ditekuni
dengan perjuangan yang gigih tentu akan menghasilkan dan membanggakan.
Jangan menyerah kalah atau bahkan berhenti di tengah jalan
sebelum meraih segala yang kamu impikan ya!
Sumber : http://www.hipwee.com